Jun 11 18

Bambu

gahkap

Bamboo

Bambu adalah sumber kayu yang tumbuh paling cepat di bumi dan merupakan pengganti kayu pada umumnya dan kayu tropis yang paling sesuai. Ada peningkatan kebutuhan industri dan minat yang besar untuk bambu di kawasan Asia, Afrika, dan Amerika. Permintaan global untuk bambu sudah tumbuh lebih cepat daripada pasokan yang dapat terpenuhi. Kebutuhan akan perkebunan bambu buatan membuka peluang usaha besar di sektor pertanian dan kehutanan. Lebih dari 1,200 jenis bamboo tumbuh di seluruh dunia. Berbagai jenis bambu dapat mencapai ketinggian hingga 30m dan lebih. Sekitar 18 juta ha bambu didistribusikan di hutan ekosistem dunia di wilayah Asia, Afrika, dan Amerika. Tidak seperti kayu pada umumnya, bambu merupakan sumber daya alam yang swaregenerasi; rebung baru yang muncul setiap tahun merupakan bahan mentah tabungan masa depan setelah batang bamboo dewasa dipanen. Bambu memberikan manfaat lingkungan yang cukup besar. Di banyak negara, bambu digunakan untuk kebutuhan ekologis seperti stabilisasi tanah dan pencegahan erosi di lereng bukit dan tepian bukit. Bambu adalah tanaman kehutanan sangat penting yang dipanen dari hutan alam yang sudah ada, perkebunan, dan gabungan sistem agrokehutanan. Silvikultur bambu adalah salah satu pilihan untuk melestarikan dan melindungi hutan tropis sembari menciptakan pasokan permanen untuk industri kayu dan selulosa. Bambu adalah tanaman multiguna untuk beragam kebutuhan mulai dari bahan bangunan, meubel, pagar, kerajinan tangan, bubur kertas dan kertas, rebung, dan pakan hewan. Di negara-negara berkembang, bamboo menjadi bahan baku dasar dengan banyak kegunaan tradisional. Bambu sangat cocok untuk kerajinan tangan; dapat ditenun menjadi berbagai produk seperti tikar, keranjang, nampan, topi, kap lampu, topi, lentera, dll. Banyak hasil olahan bambu yang memiliki fungsi khusus maupun yang dijadikan hiasan.

Miliki Perkebunan Bambu Anda Sendiri

PT Gaharu Kapita Manajemen menyediakan layanan jasa profesional dalam pengembangan perkebunan bambu di seluruh dunia. Kami menawarkan berbagai layanan kepada investor perusahaan pemerintah maupun swasta, LSM, dan departemen-departemen kehutanan, mulai dari pengelolaan perkebunan bambu terpadu, bantuan teknis, penyediaan bahan bercocok-tanam kualitas super, pencarian properti, dan bantuan dalam penjualan bibit. Saat ini kami sedang mengelola perkebunan bambu untuk kayu, tekstil bambu, suku cadang otomotif, biomassa, biochar, ubin, sepeda, makanan, meubel, desain taman dan perumahan modern dimana kami bermitra dengan para ahli bertaraf internasional maupun lokal untuk memberikan Anda “kinerja terbaik” dalam hal pengelolaan perkebunan bamboo. Pendiri kami memiliki langkah-langkah strategis – dengan rencana jangka panjang demi mencapai “Bumi Seimbang”. Kami tahu bahwa “Bambu adalah Masa Depan!” karena bamboo adalah sumber daya alam yang paling dapat diolah kembali. Kegunaannya yang mencapai 10,000 manfaat dapat menggantikan industri Fosil yang sekarat dan menciptakan lapangan pekerjaan di seluruh dunia. Para kelompok dan pimpinan pengelolaan Bambu sudah siap. Kami bermitra dengan Dr. Barathi, pakar dari India, Dr. John Woods, pakar dari Amerika, pakar dari Kolombia, dan Santiago Perdomo, seorang pemain Polo terkenal. Kami telah meneliti metode-metode pengelolaan yang terbaik dan bermitra dengan laboratorium-laboratorium perguruan tinggi dan paten-paten, mesin proses berteknologi, perancang-perancang Desain Industri, di negara-negara wilayah Asia, Afrika hingga Amerika. Kami telah mengembangkan hubungan strategis dengan orang-orang pemerintahan, kehutanan, pertanian, industri, pengiriman, jasa, dan para pembeli produk perkebunan kami di seluruh dunia. Kami bukan sekedar mitra perkebunan bamboo Anda. – Kami sedang menciptakan kekayaan yang berkesinambungan bagi Anda dan masa depan kita. Ini bambu Anda, pilihan Anda, dan kami telah menyediakan beragam paket jasa untuk Anda. Kami sedang membangun industri di sekeliling Anda. Kredit Karbon dapat berlaku. Bambu memiliki masa depan yang menjanjikan di dunia di mana peningkatan lingkungan dan perlindungan hutan menjadi sebuah masalah yang mengkhawatirkan. Bambu adalah sumber kayu yang tumbuh paling cepat di bumi dan merupakan pengganti kayu dan kayu tropis yang layak. Ada permintaan pangsa industri yang besar untuk bamboo dimana minat terhadap pengolahan bambu meningkat di Asia, Afrika, dan Amerika. Permintaan global untuk bambu tumbuh lebih cepat dari ketersediaan pasokan. Kebutuhan akan perkebunan bambu buatan membuka kemungkinan luas untuk bisnis di sector-sektor pertanian dan kehutanan. Sejak dahulu kala, bambu terbukti menjadi bahan dasar yang paling dapat diandalkan dengan manfaat yang beragam. Di abad 21 ini, bambu akan menjadi komoditas yang semakin berharga yang akan dibudidayakan dan diproses secara industri. Oleh karena itu, kita akan dapat menemukan lebih banyak lagi hasil olahan bambu di pasaran dan lebih banyak bahan dasar bambu dan perabotan-perabotan di rumah kita masing-masing.

Pertumbuhan Pesat dan Hasil Yang Tinggi

Bambu adalah sumber daya alam yang swaregenerasi. Saat batang bambu dipanen, tunas baru muncul dan menggantikannya dalam hitungan bulan. Dibanding pohon yang hanya bisa dipanen dalam siklus beberapa tahun, bambu dapat dipanen setiap tahunnya. Pertumbuhan bambu yang pesat berarti lebih banyak masa panen untuk menjamin ketersediaan yang berkesinambungan. Tergantung pada jenisnya, perkebunan bambu dapat terus produktif selama 50 tahun lebih. Panen di perkebunan bambu yang baru biasanya dimulai setelah tahun ke 5 dan ke 7. Tata-cara penen yang selektif bisa dilakukan di perkebunan berskala besar dengan peralatan khusus ataupun di perkebunan dengan skala lebih kecil dengan peralatan berbiaya rendah; dimana penggunaan parang atau gergaji besi sudah cukup. Cara-cara panen beragam mulai dari memanen batang bamboo usia 3 tahun secara manual hingga cara panen semi-mekanis di perkebunan-perkebunan kecil.

Pasar Bambu

Pasar bambu sangat besar dan terus berkembang dengan pesat. Kesadaran lingkungan dan peraturan yang ketat tentang eksploitasi sumber daya kayu mendasari perkembangan pasar bambu. Bambu semakin banyak dibutuhkan karena merupakan pengganti kayu yang bagus sekaligus penyelamat hutan. Eropa dan Amerika Serikat mengimpor hasil olahan bambu dari Asia dalam skala besar, termasuk barang-barang seperti tusuk gigi, tusuk sate, sapu, tiang-tiang vikultur dan arborikultur, tongkat bambu kecil untuk pengolahan Azalea, Begonia dan tomat. Barang-barang dengan nilai tambah lebih seperti parket bambu, kayu laminasi bambu, kertas, tekstil, meubel yang dibuat dengan halus, barang-barang kerajinan tangan dan produk industri bangunan lainnya berangsur-angsur mulai merambah pasar ritel internasional. Dalam industri makanan, rebung muda termasuk dalam bisnis yang bernilai jutaan dolar. Tunas bambu diolah untuk kemudian diekspor di Cina, Thailand, dan Taiwan. Rebung ini dijual dalam keadaan segar dalam wadah kaleng, terkadang juga dikombinasikan dengan bumbu-bumbu atau makanan pedas lainnya.

Perkembangan Sumber Daya

Perkembangan industri bambu membutuhkan pasokan bahan baku yang cukup dan teratur. Pengelolaan bambu yang berkesinambungan diperlukan untuk menjamin sumber daya produksi masa depan. Sejauh ini, sumber utama bahan mentah untuk kebutuhan industri adalah hutan bambu alami yang, ceara umum belum terkelola sama sekali. Hutan alam biasanya menghasilkan antara 2 hingga 6 ton bambu heterogen per hektarnya, dan jumlah ini hanyalah sekitar 20% dari hasil perkebunan bambu yang dikelola dengan baik. Tidak adanya pengelolaan bambu yang berkesinambungan terjadi di daerah-daerah tropis. Ini dengan jelas terlihat pada metode panen yang dilakukan secara sembarangan yang biasanya dilakukan di kawasan hutan bambu tropis. Pemanenan umumnya dilakukan dengan menebang habis semua jenis bambu di kawasan hutan heterogen. Tata-cara ini tidak ekologis dan boros dikarenakan pada akhirnya bambu yang dipanen tidak termanfaatkan dengan baik. Cara yang salah dalam penebangan menyebabkan terpangkasnya seluruh rumpun bambu, termasuk batang dan tunas muda yang sebenarnya merupakan sumber daya yang berkesinambungan. Biasanya, seluruh rumpun yang terdiri dari batang-batang dengan usia yang berbeda-beda, memiliki nilai yang tidak penuh dari keseluruhan nilai yang dibutuhkan untuk keperluan tertentu. Untuk pembuatan kerajinan tangan, batang berusia satu sampai dua tahun cukup memadai; namun karena tebang habis kerap diterapkan, maka batang bamboo yang lebih tua dan lebih sedikit nilainya akhirnya tidak digunakan secara efisien. Ketika bambu digunakan untuk industry-industri tertentu, pengelolaan yang berkesinambungan sangat penting untuk menghindari limbah yang tidak perlu dan mencegah kerusakan lingkungan. Hutan alam yang dipadu dengan bambu tidak mudah dikelola. Sementara pengelolaan sumber daya bambu dapat dicapai dengan cara panen yang selektif, dalam prakteknya metode ini membutuhkan lebih banyak waktu dan upaya daripada sistim tebang habis. Pengelolaan identic dengan adanya biaya tambahan. Tetapi faktor biaya menjadi relatif mengingat bahwa tekanan berlebihan pada hutan bambu membawa efek merugikan mulai dari dari degradasi hutan hingga kekurangan bahan untuk beberapa industri. Karena kurangnya pengelolaan hutan bambu, negara-negara seperti India dan Bangladesh perlu menanam jutaan hektar bamboo hanya untuk sekedar memenuhi permintaan industri, terutama industri bubur kertas dan kertas. Alasan utamanya adalah penebangan bamboo tanpa pandang bulu yang tidak disertai reboisasi yang tepat. Cina sedang mengalami masalah serupa karena eksploitasi sumber daya bambu yang berlebihan. Beberapa pabrik produk bambu di berbagai belahan Asia telah tutup karena kurangnya ketersediaan bahan baku dasar di wilayah sekitar area pengolahan. Solusi untuk masalah ini terletak pada pengelolaan perkebunan bambu yang efisien. Kelebihan dari bambu adalah bahwa mereka sanggup tumbuh di berbagai kondisi iklim dan tanah, baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Oleh karena itu, pembuatan perkebunan bamboo baru dapat dilakukan dengan mudah di berbagai daerah. Dalam sebuah perkebunan bambu, biomassa dapat dipertahankan untuk menjaga lingkungan hijau sambil sekaligus memaksimalkan hasil bahan baku per hektar. Perkebunan bambu seluas 1000 hektar dapat menghasilkan sekitar 30,000 ton sumber daya kayu, sehingga tidak perlu menebang lebih dari 50 ribu pohon setiap tahunnya. Ini berarti peningkatan total output dan efisiensi biaya yang lebih besar sambil tetap menjaga lingkungan.

Bisnis Penananaman Bambu

army-green-color-knitted-threads-bamboo-yarn-bamboo-fiber-cotton-yarn-50g-roll-500g-lot-summerBambu adalah kayu masa depan. Meningkatnya permintaan bahan baku dengan pegembangan industri bambu adalah pertanda bahwa uang dapat dihasilkan dari menanam bambu. Biaya pembuatan perkebunan bambu yang baru sepenuhnya bergantung pada faktor-faktor seperti tenaga kerja, persiapan lahan, pupuk, irigasi, dan tanaman. Biaya-biaya ini tidak beda jauh dengan yang dikeluarkan oleh proyek penghijauan. Perbedaan yang paling mendasar adalah masalah pendapatan kembali keuntungan yang lebih singkat dibandingkan dengan hutan kayu. Investasi dapat dipulihkan kembali sepenuhnya dalam kurun waktu 10 tahun. Ini dikarenakan keuntungan yang dihasilkan lebih cepat dibanding kayu. Perkebunan bambu menguntungkan setelah lima tahun. Selain itu, untuk investasi awal yang sama, laba dapat dihasilkan dalam rentang waktu yang lebih lama. Kita cukup mempertimbangkan bahwa rumpun bambu dewasa dapat dipanen setiap tahun. Selain daripada itu, bambu hanya perlu ditanam sekali dan dapat dipanen secara selektif selama lebih dari 50 tahun. Dengan kayu, penanaman kembali biasanya harus dilakukan setelah masing-masing rotasi. Beberapa pohon yang tumbuh cepat seperti kayu putih dapat dipanen sebanyak 3 sampai 5 kali dalam kurun waktu 15 hingga 20 tahun. Pertumbuhan mereka yang cepat biasanya memberikan beban yang besar pada lingkungan meningat bahwa mereka membutuhkan banyak air. Bambu menggunakan air tanah dengan sangat efisien. Bambu tidak hanya lebih ekonomis dibanding pohon kayu putih dan pepohonan pada umumnya, namun juga lebih ekologis. Hal lain yang sangat penting adalah bahwa pengolahan biomassa bambu yang tinggi membuatnya sangat efektif sebagai sumber bubur kertas. Bubur kertas dapat dihasilkan hingga tujuh kali lebih banyak per hektar bambu dibandingkan dengan kayu. Ini berarti perputaran yang signifikan lebih tinggi dapat dihasilkan dari bambu dibanding pepohonan yang tumbuh paling cepat sekalipun. Hasil dan keuntungan keseluruhan dari perkebunan bambu dapat ditingkatkan dengan melakukan tumpang sari dengan pepohonan lain seperti dengan pohon jati, misalnya. Tumpang sari dengan tanaman tumbuh cepat lainnya seperti misalnya jagung, teh, dll. Juga dapat menarik, terutama sebagai insentif bagi pengasuh kebun. Ini membuat bambu menjadi tanaman yang menarik bagi masyarakat pedesaan serta industrialis dengan perkebunan besar. Perkebunan kecil seluas satu hektar dapat menyediakan lapangan pekerjaan dan penghasilan bagi satu keluarga. Perkebunan seluas beberapa ratus hektar dapat menyediakan pasokan bambu yang cukup untuk industri rumahan lokal dan pengrajin meubel. Perkebunan besar dengan luas beberapa ribu hektar dapat memasok bahan baku berkualitas tinggi ke pabrik bubur kertas atau pabrik kayu plywood. Secara umum, bambu memberikan peluang investasi yang baik bagi siapa saja di sektor pertanian dan kehutanan. Selama ada permintaan untuk kayu, perkebunan bambu tetap menjadi bisnis yang menggiurkan.

PEMBANGUNAN PEMBIBITAN BAMBU

Membangun pembibitan bambu adalah solusi praktis untuk menjaga pasokan bahan tanam rutin untuk perkebunan dan proyek kehutanan. Pembibitan bambu tidak memerlukan investasi tinggi. Peralatan dasar untuk operasi manual dapat digunakan. Beberapa faktor harus dipertimbangkan dalam memilih tempat pembibitan bambu. Lokasi dan akses masuk Bila memungkinkan, pembibitan harus berlokasi di dekat jalan raya atau jalan umum untuk memudahkan produksi, komunikasi, dan transportasi. Idealnya, lokasi pembibitan harus sedekat mungkin dengan areal perkebunan. Ini akan memangkas lamanya perjalanan dan biaya dalam pengiriman tanaman ke lapangan. Tanaman akan mengalami lebih sedikit tekanan bila masa angkut ke lapangan lebih singkat. Pasokan air Pembibitan harus berlokasi di area di mana persediaan selalu air berlimpah. Jika persediaan air selama musim kering tidak memadai, harus dibangun tangki penyimpanan air. Jumlah air yang dibutuhkan tergantung pada luas lahan pembibitan, jumlah rutinitas penyiraman, curah hujan dan kondisi iklim, jenis bamboo yang ditanam, jumlah bahan yang disebar, dan cara penyiraman yang akan diterapkan. Tanah dan Topografi Topografi lokal merupakan faktor utama , dan idealnya, lokasi harus melandai perlahan sampai 5° sehingga air hujan dapat mengalir tanpa menyebabkan erosi. Secara umum, puncak bukit dan dasar lembah tidak cocok untuk lahan pembibitan bambu; lereng yang tidak terlalu terjal lebih sesuai. Lahan pembibitan membutuhkan tanah yang subur dengan tekstur tanah yang sedang hingga ringan. Matahari dan Tanaman Matahari dan tanaman yang rimbun di lahan pembibitan membutuhkan keseimbangan antara sinar matahari dan kerimbunan yang baik. Lahan yang terlalu teduh sebaiknya dihindari. Kerimbunan dibutuhkan di daerah-daerah yang kering dan terpapar sinar matahari langsung untuk mencegah suhu panas yang berlebihan. Daerah yang terlampau kering sangat tidak cocok untuk tempat pembibitan bamboo.

LUAS DAN TATA-RUANG LAHAN PEMBIBITAN

Luasnya lahan pembibitan tergantung pada kapasitas produksi yang direncanakan dan pada ukuran dan usia tanaman. Pembibitan yang direncanakan untuk memproduksi bibit atau bibit muda yang akan dikirim ke areal pembibitan lainnya akan membutuhkan lahan yang lebih sedikit dibanding lahan pembibitan yang juga berfungsi sebagai tempat menyimpan tanaman yang lebih tua dan lebih besar. Rata-rata, lamanya bibit bambu harus tetap di areal pembibitan berkisar antara 8 hingga 12 bulan. Secara umum, minimal lahan seluas 5000 m² harus dialokasikan untuk setiap 10,000 bibit atau tanaman muda yang akan dirawat setiap tahunnya. Jika bibit akan ditanam di lahan pembibitan sampai mereka berumur 2 tahun, maka luas lahan yang dibutuhkan untuk proses produksi harus dua kali lipat. Ruang yang memadai diperlukan untuk memelihara stok tanaman yang sedang tumbuh. Pembibitan yang penuh sesak hanya akan menghasilkan kualitas yang buruk. Bentuk atau tata ruang lahan pembibitan sebaiknya berbentuk persegi untuk meminimalkan panjang sekelilingnya. Ini akan memangkas biaya pemasangan pagar sekeliling lahan pembibitan, dan pergerakan para pekerja menjadi yang lebih cepat dari satu titik persemaian ke yang lain. Tempat yang diperlukan untuk jalanan, irigasi, selokan, dan bangunan juga harus dipertimbangkan, dan merupakan ruang tambahan diluar luas lahan pembibitan. Memiliki ukuran lahan yang jauh lebih luas dari yang semula direncacanakan akan memberikan kelonggaran dalam perluasan area produksi di masa depan.

PERSIAPAN LAHAN PEMBIBITAN TERBUKA

Membersihkan dan meratakan tanah adalah langkah pertama. Lahan terbuka harus berada pada kemiringan sekitar 5° untuk memastikan limpasan air. Permukaan tanah harus datar agar air tidak menggenang. Ini penting karena bambu akan dibudidayakan dalam tabung polybag yang tidak boleh terendam dalam air. Sistem drainase harus direncanakan dengan matang. Talang dan parit harus digali untuk mencegah air membanjiri lahan. Seperti telah disebutkan sebelumnya, menggunakan kain penutup tanah adalah salah cara menghalangi rumput dan gulma merajalela di area produksi lahan terbuka. Kain tenun sintetis terbuat dari benang polypropylene yang mengandung sinar UV dan dirancang untuk menghambat pertumbuhan gulma dan meningkatkan performa pembibitan. Kain ini menghalangi sinar matahari dan mencegah gulma dalam tanaman pot namun tetap membiarkan air dan nutrisi untuk bebas menembus tanah. Dengan penggunaan kain penutup tanah, herbisida tidak lagi perlu disebar ke tanah sebelum pot-pot tanaman dimasukkan. Sementara pengendalian gulma melalui penerapan herbisida menyiratkan biaya awal yang lebih rendah, namun pada kenyataannya akan melibatkan pengerjaan dan pemeliharaan yang terus-menerus sepanjang tahun. Memang penggunaan kain penutup tanah membutuhkan dana yang tidak sedikit, namun pengendalian gulma akan lebih efektif dan otomatis pemeliharaan dan tenaga kerja jelas akan berkurang. Oleh karena itu, pilihan ini harus dipertimbangkan bergantung pada tujuan pembibitan awal dan skala produksi yang direncanakan.

Bambu Gumpal VS Bambu Jalar

Ada dua jenis bambu, bambu gumpal (simpodial atau pachymorph) memiliki akar pendek dan membentuk gumpalan terselubung. Ada juga beberapa jenis yang memiliki akar lebih panjang (6-18″), dan kami menyebutnya gumpalan terbuka. Bambu jalar atau leptomorph adalah bambu yang menyebar melalui pertumbuhan akar panjang, horisontal yang disebut rimpang. Dengan sedikit pengetahuan dan peralatan yang tepat, merawat bambu jalar dan bamboo gumpalan terbuka dapat dikontrol secara efektif. Bambu gumpalan memiliki struktur akar yang sangat pendek, secara genetik tidak mampu melebar lebih dari beberapa inci dalam setahun, dan umumnya akan membentuk lingkaran gumpalan yang terselubung. Gumpalan-gumpalan ini perlahan-lahan membesar seiring munculnya batang-batang baru setiap tahunnya, dan kemungkinan akan membesar 3 hingga 10 kaki (atau lebih, terutama untuk jenis-jenis yang lebih tinggi) untuk mencapai ketinggian maksimal, tergantung jenis bambunya. Sistem akar padat dapat memberikan tekanan yang kuat pada bangunan apa saja yang bersentuhan langsung dengan bamboo ini, oleh karena itu gumpalan bambu ini harus diberik jarak dari pagar, trotoar, dinding penahan, dll. Bambu gumpalan sangat baik sebagai tanaman percontohan dan juga akan membentuk layar yang sangat padat, tetapi lebih lambat pertumbuhannya dibanding bambu jalar kecuali Fargesias. Bambu gumpalan cenderung tidak tahan iklim dingin, tidak seperti bambu jalar. Bambu jalar tersebar dengan cara berbeda-beda, dengan menyebar rimpang yang seringkali menjadi jauh dari tanaman induk. Rimpang dapat mengisi celah di antara tanaman dengan lebih cepat, membuatnya ideal untuk pembuatan layar, pagar tanaman, dan untuk gaya tampilan perkebunan terbuka. Bambu jalar dapat dengan mudah dikontrol karena rimpang tumbuh menyamping di kedalaman sekitar 2 hingga 18 inci. Sebagian besar bamboo ini juga sangat tahan iklim dingin.

Syarat Iklim Perkebunan Bambu

Kondisi iklim yang optimal untuk menanam bambu dan keadaan tanah menentukan berhasil atau tidaknya pengembangan perkebunan bambu komersial. 7 variabel iklim harus dipelajari dan diteliti sebelum memulai pertanian bambu komersial di lokasi. Diantaranya: suhu tahunan rata-rata, ketinggian, rata-rata curah hujan tahunan, garis lintang, banyaknya rata-rata sinar matahari per tahun, kelembaban, dan rata-rata kecepatan angin.
    1. Suhu bambu menunjukkan kemampuan beradaptasi yang besar dalam hal suhu. Bambu dapat ditemukan di iklim hangat dan iklim sedang dan dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan. Batas adaptasi yang lebih rendah pada bambu gumpalan cocok dengan suhu minimum 16° c, dan suhu maksimum 36°c. Rentang suhu optimal untuk menanam bambu gumpalan berkisar antara 20°c hingga 26°c.
    2. Dalam kondisi optimal, bambu tumbuh paling subur pada ketinggian antara 200m hingga 1600 m di atas permukaan laut, meskipun bambu juga ditemukan di ketinggain 0m hingga 2400 m di atas permukaan laut. Ketinggian di atas permukaan laut berhubungan langsung dengan suhu. Suhu rata-ratalah yang memainkan peran dalam penentuan perkembangan bambu, dan bukan, walaupun tetap memegang peranan penting, ukuran ketinggian di atas permukaan laut.
    3. Pengendapan Dari semua faktor iklim, pengendapan atau curah hujan adalah variabel yang paling penting. Jika semua kondisi lainnya optimal tetapi pengendapannya kurang, pengembangan pertanian bambu akan sangat terpengaruh.Bambu dapat dikembangkan di daerah di mana curah hujan tahunan berkisar antara 1270 mm dan 5.000 mm, tetapi perkembangan optimal rumpun bambu terjadi ketika pengendapan tahunan berkisar antara 2000 mm dan 2500 mm.
Selain itu, yang mendukung pertumbuhan bambu sebenarnya bukan jumlah total curah hujan setiap tahunnya namun lebih ke meratanya distribusi curah hujan sepanjang tahun. Tanah dengan permukaan air yang tinggi turut membantu perkembangan bambu karena mereka dapat menyerap air dari tanah selama masa kemarau.
  1. Garis bujur Menanam bambu pada pada ketinggian 1200 meter di Thailand tidak sama dengan menanam bambu pada ketinggian yang sama di Australia atau negara lain, karena garis bujur di negara lain mengubah variabel ketinggian dan suhu.Lintang yang berbeda di ketinggian yang sama, akan menghasilkan suhu rata-rata yang berbeda. Untuk membangun perkebunan bambu di bawah garis lintang yang berbeda, Anda harus ingat bahwa untuk setiap 4° pergeseran garis lintang ke utara atau selatan garis khatulistiwa, lahan akan kehilangan 1°c suhu. Dan untuk setiap 160 meter perubahan ketinggian (ke atas maupun ke bawah) Anda akan mendapatkan atau kehilangan 1° suhu.
  2. Cahaya matahari Dalam hal ini lebih baik mencari daerah dengan cahaya matahari yang lebih banyak daripada yang berawan. Kondisi matahari yang terbaik untuk pengembangan perkebunan bambu harus berada di kisaran 1,800 dan 2,200 jam/cahaya/tahun. Penelitian menunjukkan bahwa sinar matahari yang lebih banyak meningkatkan pengembangan vegetasi dari perkebunan bambu.
  3. Kelembaban relati Kadar kelembaban yang paling sesuai untuk perkebunan bambu adalah antara 75% dan 85%. Untuk perkebunan komersial, kadar kelembaban terbaik berada di daerah tropis, karena adanya sungai atau danau. Saat perkebunan berusia 2 tahun, bambu akan mulai menciptakan kelembabannya sendiri dengan kadar yang paling sesuai untuk perkembangannya.
  4. Angin Sangat penting untuk mendapatkan informasi tentang kecepatan angin di daerah yang akan dibangun perkebunan bambu. Kecepatan angin lebih dari 80 km/jam dapat menyebabkan masalah perkembangan pada perkebunan bambu tersebut nantinya. Kecepatan angin yang sesuai adalah sekitar 15 km/jam atau dengan kata lain angin semilir (sepoi-sepoi).Bila kecepatan angin mencapai lebih dari 80 km/jam, angina akan merusak mekanisme bambu. Kecepatan angin sekencang ini akan merusak batang bambu yang sangat muda dan merobohkan batang bambu dewasa. Perkebunan bambu yang diforsir pengembangannya akan rentan roboh karena tidak ada penahan di antara batang bambu.

Tanah Bambu Yang Sesuai

Bambu biasanya tumbuh paling baik di tanah yang dalam, dengan penyerapan air yang baik, tanah yang gembur, dan cenderung menyukai tanah yang berkadar netral atau sedikit asam. Jika tanah Anda kurang sesuai, waktu dan biaya tambahan yang Anda keluarkan untuk memperbaiki struktur atau kondisi tanah pada nantinya akan sangat sepadan. Tanah berpasir dan tanah alkalin dapat dikondisikan dengan penambahan bahan-bahan organik seperti kompos, gambut, pupuk kandang, serbuk gergaji nitrolisasi, atau kepingan kulit kayu. Bahan-bahan ini berfungsi mempertahankan kelembaban, mengasamkan tanah, sekaligus menutrisi bambu. Pupuk berkadar asam juga dapat ditambahkan untuk mengimbangi tanah alkalin. Untuk tanah yang kadar keasamannya pH 5,5 atau lebih rendah, bisa ditambahkan kapur untuk mengurangi keasaman hingga pH 6,0 – 7,0. Tanah liat dapat dikondisikan untuk memberikan sistem drainase yang lebih baik dengan penambahan pasir dan bahan organik. Bambu akan mengalami kerusakan akar jika terendam dalam air selama beberapa minggu. Drainase juga dapat diperbaiki dengan menumbuk tanah atau membuat parit di sekeliling perkebunan. Bambu dapat tumbuh dengan sangat baik di tanah yang dangkal jika tingkat kesuburan dan kelembaban tetap stabil.

Menanam Bambu via stek

Menanam stek bambu adalah cara penyebaran bambu yang sangat diminati karena cepat, sederhana, ekonomis, dan tidak memerlukan banyak tempat. Jenis bambu berkulit tebal memiliki cabang-cabang yang menonojol. Cabang-cabang ini dapat diambil tanpa merusak rumpun induk dan seringkali merupakan bahan tanam yang sangat baik (bergantung pada jenis bambunya). Pilih satu batang lalu rapihkan cabang-cabang utamanya. Cabang sebaiknya dipotong pada usia muda hingga sedang (1-2 tahun) untuk memastikan tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi. Buang bagian atas dengan menyisakan 2 hingga 3 bonggol dan dasarnya yang membesar. Potongan bambu ini panjangnya biasanya 30cm. Sebagai alternatif, (untuk mendapatkan hasil yang lebih cepat), celupkan potongan bambu kedalam ramuan regulator untuk pertumbuhan atau hormon akar selama 24 jam, dan tutup ujung potongan atasnya dengan lilin untuk mencegah pengeringan. Tanam potongan bambu secara vertikal (lebih disukai agak miring sedikit), baik dalam polybag atau bedengan-bedengan dengan cara sedemikian rupa sehingga rimpang yang membesar dan satu bonggol tetap berada di bawah permukaan tanah sedangkan satu atau dua bonggol berada di atas permukaan tanah.

PROSEDUR PENANAMAN BIBIT

Panduan dibawah ini dibuat untuk membantu pembuatan perkebunan yang produktif.
  • Saat memilih lokasi perkebunan, periksalah kualitas tanahnya. Bambu dapat tumbuh dengan baik di tanah pada umumnya, tetapi tanah yang gembur dengan kadar air yang tingkat keasamannya pH 5,5 lebih disukai bambu.
  • Drainase tanah yang baik sangat penting. Verifikasi bahwa tanah tidak rawan banjir. Bambu tidak berkinerja baik pada tanah yang tergenang air. Oleh karena itu lebih baik untuk perkebunan yang terletak di lereng yang moderat.
  • Bersihkan tanah dari gulma dan tumbuhan-tumbuhan yang tidak diinginkan. Pembakaran mungkin diperlukan selama musim kemarau.
  • Buat perencanaan tata ruang perkebunan secara seksama agar lubang tanam dibuat dengan jarak tertentu.
  • Pastikan agar pengerjaan tata lokasi perkebunan ini selesai minimal 2 minggu sebelum masa tanam. Lubang tanam harus diposisikan mengarah ke utara-selatan. Arah ini akan memberikan distribusi sinar matahari yang optimal ke semua tanaman.
  • Msa tanam harus bertepatan dengan dimulainya musim hujan. Jika ada, pupuk organik atau pupuk kandang harus dimasukkan ke setiap lubang tanam dan dicampur dengan humus. Tanaman harus ditanam secara vertikal dalam posisi tegak dan lubang harus ditutup dan insulasi dengan benar.

Pengendalian Gulma Perkebunan Bambu

Pertumbuhan tanaman bambu dapat terhambat oleh gulma dan semak-belukar yang saling bersaing. Sangatlah penting untuk mengontrol dan menahan laju pertumbuhan gulma di sekitar rumpun bambu. Jika tidak, maka akar dan perkembangan batang bambu muda akan buruk. Ruang beradius 60 cm disekeliling masing-masing rumpun bambu harus bebas dari gulma dan semak. Gulma bersaing dengan bambu dengan menyerap nutrisi, air, dan sinar matahari. Gulma memiliki rimpang yang terus tumbuh jika tidak dibuang. Langkah-langkah untuk mengontrol gulma diantaranya persiapan tanah yang menyeluruh sebelum pembajakan dan penggunaan alat bajak dan pupuk yang bebas dari bibit gulma. Sangat disarankan Pemusnahan gulma yang tumbuh di sekitar lokasi nya juga untuk menurunkan terjadinya penyebaran benih oleh angin atau air. Berikut ini adalah praktik yang disarankan dalam penyiangan:
  • Penyiangan harus dilakukan secara menyeluruh, sistematis dan teratur.
  • Saat memberantas gulma dari tanah, jangan sampai ada akar yang tertinggal.
  • Penyiangan harus dilakukan hanya saat tanah lembab.
  • Gulma yang telah dicabut harus dikumpulkan dalam gundukan sampah.
  • Bila dirasa praktis dan mudah, alat bantu penyiangan dapat digunakan.

Hama dan Penyakit

Penyakit Tanaman Bambu Bambu yang sehat tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Meski begitu, Anda kadang-kadang akan menemukan bintik-bintik dan perubahan warna yang mengindikasikan adanya masalah. Mencegah Penyakit Bambu , Lebih mudah mencegah penyakit tanaman bambu daripada menyembuhkanny. Kondisi pertumbuhan yang baik akan menciptakan tanaman sehat yang kuat melawan penyakit. Bintik-bintik jamur Bintik-bintik jamur, seperti karat, terkadang muncul pada tanaman yang lebih tua. Bintik-bintiknya bulat dan hanya di permukaan. Bintik-bintik ini lebih sering muncul di iklim yang lembab. Penyakit ini bisa diobati dengn pemberian fungisida berbahan dasar tembaga, tetapi karena tanaman yang diserang kebanyakan sudah berumur, pertimbangkan menyetek untuk memberi ruang bagi tanaman yang lebih muda dan lebih bertenaga. Virus Mosaik Bambu Virus ini biasanya terjadi di areal pembibitan dimana penyebarannya melalui mata belati atau alat pangkas. Gejala pertama adalah perubahan warna pola menyerupai mosaik pada daun. Lambat laun bambu akan perlahan-lahan mati mulai dari ujung atas tanaman. Tidak ada obat untuk penyakit ini, tetapi tanaman ini dapat Anda usahakan untuk hidup lebih lama dengan lebih sering memangkasnya. Jangan lupa untuk bolak-balik mensterilkan alat pangkas setiap habis menebas. Jamur Sooty Jamur sooty disebabkan oleh serangga pengisap kecil seperti kutu putih, kutu daun dan serangga. Saat serangga ini makan, mereka mengeluarkan zat lengket yang disebut honeydew. Honeydew ini kemudian terkontaminasi jamur jamur jelaga yang menyebabkan bintik-bintik hitam yang tidak sedap dipandang mata. Anda bisa mencucinya, tetapi selama serangga masih ada, hal ini akan terus berulang. Singkirkan serangga dengan sering-sering menggunakan sabun atau minyak insektisida. Ikuti petunjuk label, dan gunakan sesering mungkin (dalam kadar yang diperbolehkan) hingga serangga hilang. Dengan penyembuhan dengan minyak, sangat penting untuk mengikuti aturan pada label. Masalah Pembusukan Pembusukan akar dan jantung juga mempengaruhi bambu. Pembusukan jantung bambu disebabkan oleh jamur yang hidup di dalam batang dan dapat terjadi di bagian batang mana pun. Pembusukan akar mempengaruhi akar dan bagian bawah batang. Semua jenis pembusukan dapat disertai jamur yang tumbuh pada batang bambu atau pada pangkal bambu. Pembusukan ini tidak dapat disembuhkan dan bambu akan mati. Bila itu terjadi, singkirkan bambu dan pastikan untuk memangkas habis bambu-bambu ini hingga ke akar-akarnya untuk menghalangi terjadinya penyebaran pembusukan ke tanaman bambu lainnya.

Air, Pupuk dan Pupuk

Merawat bambu sebenarnya tidak terlalu sulit. Untuk dua tahun pertama, pastikan bahwa tanaman bambu disiram dengan baik. Ini sangat penting. Bambu dapat menjadi pengumpan yang rakus, tetapi mereka juga dapat berkembang dengan baik dengan hanya satu pakan yang layak di musim semi dengan pupuk organik serbaguna. Intinya, semakin banyak Anda memberi makan tanaman bambu, semakin besar perkembangannya. Inilah mengapa Anda dapat membatasi pertumbuhan bambu dengan membatasi asupan nutrisinya. Perlu Anda ketahui bahwa bahwa bambu tidak tahan garam sehinga ada kemungkinan akan bereaksi buruk terhadap pupuk yang mengandung rumput laut. Pastikan bahwa area di sekitar tanaman bambu Anda terjaga dengan baik. Ini membantu mempertahankan kelembapan dan menjaga suhu yang merata pada akar tanaman. Anda akan melihat bahwa tanaman bambu Anda pada nantinya akan membuat pertahanannya sendiri dengan tumpukan daun yang telah mati dan tanggalan lapisan selubung batang. Dan hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah dengan menambahkan materi organik seperti kulit kayu, keping kayu dan jamur-jamur daun.

PEMELIHARAAN PERKEBUNAN

Pemeliharaan selama 2 tahun pertama pasca penanaman harus difokuskan pada perlindungan tunas-tunas muda dari serangan tanaman-tanaman lain dan hama-hama. Lewat tahun kedua, pemeliharaan harus difokuskan pada pengelolaan rumpun bambu.

PEMELIHARAAN TANAH

DI tahun pertama, ada baiknya untuk melonggarkan tanah di sekitar tanaman bambu untuk menyegarkan kembali kondisi tanah. Bila dilakukan minimal dua kali setahun pada tiap=tiap tanaman, ini akan menunjang pertumbuhannya. Namun dalam melakukan ini, hindari mengganggu sistem rimpang alami dari tanaman bambu itu sendiri.

METODE MULSA

Mulsa adalah salah satu cara untuk memperbaiki pertumbuhan bambu. Di daerah yang lebih kering, dengan curah hujan kurang dari 1000 mm, mulsa di sekitar tanaman bambu sangat membantu pertumbuhan bambu melalui pengurangan penguapan air tanah. Mulsa didapat dengan menyebarkan lapisan sampah daun atau bahan organik lainnya secara merata di permukaan tanah di sekitar rumpun bambu. Mulsa adalah cara efektif dalam mencegah pertumbuhan gulma. Mulsa membantu menjaga kelembaban tanah dan berkontribusi memberi nutrisi organik ke tanaman. Mulsa mutlak diperlukan dalam proses produksi rebung yang berkualitas baik. Mulsa melindungi tunas muda dari sinar matahari langsung dan menjaga mereka tetap lembab, sehingga rebung dapat mencapai ukuran optimal tanpa mengeras dan dapat tetap dikonsumsi.

PENGELOLAAN RUMPUN BAMBU

Pengelolaan rumpun yang tepat akan meningkatkan produktivitas dan juga memudahkan pekerjaan para petani perkebunan. Pengelolaan rumpun merupakan bagian dari rutinitas pemeliharaan yang merupakan hasil masa panen. Pemangkasan total rumpun-rumpun bambu yang tidak dibutuhkan merupakan salah satu bagian dari kegiatan perawatan perkebunan bambu untuk menghindari terjadinya penyumbatan rumpun. Hal ini penting khususnya untuk jenis bambu berumbai padat. Sekitar 90% dari batang baru biasanya tumbuh di luar batasan rumpun. Tunas dan batang baru akan menyebabkan pelebaran diameter rumpun. Rumpun-rumpun di pinggiran rumpun utama biasanya merupakan tunas baru atau muda, sedangkan batang yang lebih tua cenderung tumbuh menjorok ke bagian dalam rumpun. Memahami keadaan ini penting untuk mempertahankan rumpun bambu agar dapat memaksimalkan produktivitas dan kekuatan bambu. Dalam merawat rumpun bambu, Anda perlu memangkas batang tertua di bagian dalam rumpun. Ini dilakukan dengan membuat pembukaan di rumpun, dan membentuk rumpun seperti tapal kuda atau huruf C. Kecuali dikelola dengan baik, bambu yang menggerombol akan tumbuh terlalu padat sehingga akan merusak kualitas dan kuantitas bambu. Sangatlah sulit untuk mengambil bonggol bambu dari rumpun yang terlampau padat. Mencegah terlalu padatnya gumpalan rumpun bambu penting agar dapat mempermudah proses panen. Penipisan rumpun bambu penting untuk menyediakan ruang bagi munculnya tunas-tunas baru. Terkadang perlu dikorbankan beberapa batang bambu yang muda untuk memungkinkan produksi rebung yang lebih berkualitas. Pencabutan batang tua dan membusuk diperlukan untuk mendorong pertumbuhan tunas dan batang-batang bambu baru yang sehat. Perhatian khusus harus diberikan pada pembusukan yang terjadi di pangkal batang yang telah dipanen. Jika pembusukan mulai terlihat, disarankan untuk menggali di sekitar pangkal rumpun bambu dan segera pangkas habis. Ini juga berlaku untuk batang-batang bambu yang membusuk.

PANEN DAN PENANGANANYA

Pemanenan harus dilakukan secara selektif sesuai dengan umur dan kematangan batang bambu. Pemotongan batang bambu dewasa secara sistematis dan selektif menjamin kelangsungan pertumbuhan tunas-tunas muda, dan merupakan kunci perkembangan atau keuntungan tahunan. Pengimplementasian strategi-strategi pengelolaan perkebunan dapat membantu mempertahankan karakteristik pembaharuan bambu-bambu dan dengan demikian menyediakan pasokan bahan baku untuk waktu yang tak terbatas untuk perindustrian. Perkebunan bambu akan dikelola secara efektif jika eksploitasi diatur atas dasar keuntungan yang berkesinambungan. Dengan kata lain, rumpun bambu seharusnya tidak boleh dipanen secra berlebihan atau dipangkas habis. Batang-batang baru dan batang-batang usia 1 hingga 2 tahun tidak boleh dipanen. Beberapa batang bambu usia 3 tahun juga sebaiknya dibiarkan tumbuh agar rumpun tetap kuat dan agar panen dapat dilakukan setiap tahunnya. Mengikuti cara ini, batang-batang bambu dibiarkan tumbuh di atas rumpun sampai mereka dewasa, setelah itu, baru mereka dapat dipanen. Perkebunan bambu yang baru dibuat biasanya siap untuk panen pertama setelah 5 atau 6 tahun. Setelah itu, pemangkasn batang-batang bambu dewasa dapat dilakukan setiap tahun atau pada interval waktu yang telah ditentukan, sesuai dengan rencana pengelolaan dan penggunaan rumpun-rumpun bambu tersebut. Siklus pemangkasan dan metode pencabutan batang bambu dari rumpun harus dilakukan sebagai bagian integral dari sistem pengelolaan perkebunan bambu dan bambu-bambu liar. Mendapatkan sebuah kesinambungan pengolahan rumpun-rumpun bambu bergantung pada efektifnya pemilihan rumpun bambu untuk panen, dan cara pencabutan rumpun.

PERAWATAN PASCA PANEN

Batang bambu rentan terhadap pembusukan dan serangan jamur atau serangga, terutama kumbang. Serangan semacam ini mengurangi daya tahan alami bambu dan mengurangi nilai dan kegunaannya. Perawatan pasca panen dapat membantu mengurangi risiko pembusukan dan serangan hama dan dengan demikian meningkatkan manfaat dan nilai bambu. Tergantung pada penggunaan bambu, beberapa cara pelestarian dapat diterapkan pada rumpun sebelum penjualan atau pemanfaatan olahannya.

PENGERINGAN DAN PEMBUMBUAN

Pengeringan rumpun bambu umum dilakukan dalam dalam pengolahan batang bambu untuk banyak hal. Batang bambu juga dibumbui dahulu sebelum diolahan mesin, diproses, dan dipoles agar tahan lama, stabil dan berkualitas tinggi. Batang bambu dapat dikeringkan dengan atau tanpa sinar matahari atau dikeringkan dengan kiln. Pengeringan dengan diangin-angin lebih umum daripada pengeringan dengan kiln karena lebih ekonomis. Batang bambu dapat dibelah dua untuk mempercepat pengeringan. Batang bambu dapat dikeringkan dengan baik ditempat yang teduh selama beberapa minggu. Bambu-bambu harus disusun memanjang di rak-rak saat masa pengeringan. Dalam jumlah besar, pangkal dan ujung batang harus diletakkan bergantian dan diikat kuat untuk mencegah pembengkokan. Meluruskan batang bambu hijau tanpa wpanas membutuhkan waktu beberapa minggu. Proses ini dilakukan di tempat teduh, dengan menggantung ujung batang bambu baru yang melengkung kemudian menggantungkan beban di pangkalnya, atau dengan menyusun batang bambu hijau pada permukaan yang rata dan memberikan tekanan pada batang bambu selama masa pengeringan.